Cara Untuk Mengetahui Bakat dan Minat Si Kecil

Written By khoiron h on 13 Sep 2012 | 06.31





Solusi yang paling sering dilakukan oleh para orangtua saat ingin mengetahui minat dan bakat si kecil adalah dengan mengikut sertakan anak ke dalam beberapa kegiatan ekstrakulikuler sekolah.

Namun menurut Robyn McKay, PhD, seorang psikolog dan pelatih kreativitas, hal tersebut tidak selamanya benar.
Berikut empat cara untuk mengetahui minat dan bakat anak yang direkomendasikan oleh Robyn McKay, seperti yang dikutip dari sheknows.

1. Kurangi tekanan
Saat Anda melihat para ibu lain mengikuti anak mereka ke dalam kelas balet, bukan berati anak Anda memiliki minat yang sama. "Hanya karena orang lain melakukannya tidak berarti bahwa itu benar untuk anak Anda," kata Dr McKay. "Jadilah sadar bahwa pada usia yang sangat muda pun, anak mampu mengekspresikan preferensi mereka."
Ajak si kecil mengambil keputusan mengenai kegiatan ekstrakulikulernya, tanyakan padanya apakah ia ingin mengikuti kelas balet tersebut. Jika anak mengikuti kegiatan yang tidak diminatinya, ini akan menyebabkan si kecil tertekan dan mudah lelah.

2. Percaya pada bukti
Perhatikan dengan seksama keunggulan si kecil dalam kegiatan atau pelajaran yang diikutinya. "Apakah ia mendapatkan nilai tertinggi saat ujian matematikanya atau mendapat juara saat lomba renang?, tanya McKay. Nilai tinggi dan penghargaan merupakan gambaran awal mengenai keunngulan si kecil dalam bidang yang ia minati.

3. Kerja keras
Saat si kecil belum menunjukkan kemampuannya, jangan terlalu memaksanya untuk bekerja keras. "Kerja keras merupakan hal yang baik, namun kerja keras tanpa kemampuan alami, pengetahuan dan praktek hanyalah sekedar kerja keras saja," kata Dr McKay. Rasa keinginan yang kuat dari diri si kecil pada suatu kegiatan yang ia sukai mampu mengeliminasi rasa lelah dan tertekannya.

4. Gunakan intuisi
Jika si kecil tertarik dalam suatu kegiatan tetapi belum memberikan bukti keberhasilan, jangan dulu memutuskan bahwa kegiatan tersebut bukanlah minat si anak. Mungkin hal tersebut hanya karena si kecil tidak siap terhadap tahapan perkembangan dan bukan berarti si anak tidak akan unggul dalam kegiatan tersebut.
Dalam hal ini, sebaiknya gunakan intuisi Anda untuk memutuskan apa akan melanjutkan kegiatan yang diikuti olekh s kecil. "Anda tahu apa yang terbaik untuk anak Anda,"kata Dr McKay. Lagi pula intuisi sang ibu jarang salah.


Eya Ekasari – wolipop